ICFA Hadir di JIFHEX 2025: Perkenalkan Cage-Free Eggs kepada Industri Pangan dan Masyarakat

Yogyakarta, 22-24 Agustus 2025 – Indonesian Cage-Free Association (ICFA) berpartisipasi dalam Jogjakarta International Food and Hospitality Expo (JIFHEX) 2025, yang berlangsung pada 22-24 Agustus 2025 di Jogja Expo Center (JEC). Kehadiran ICFA di pameran ini menjadi kesempatan untuk memperkenalkan konsep telur cage-free kepada pelaku industri pangan, HoReCa (Hotel, Restaurant, Café), UMKM kuliner, dan masyarakat luas.

Selama tiga hari, booth ICFA ramai dikunjungi pengunjung yang antusias untuk mengenal lebih dekat tentang sistem peternakan ayam bebas sangkar. Booth ini menampilkan produk-produk telur cage-free milik anggota asosiasi, sekaligus menghadirkan aktivitas interaktif di mana pengunjung bisa bermain sambil belajar mengenai cage-free eggs, memperoleh informasi seputar perbedaan telur cage-free dengan telur lainnya, serta terhubung dengan jejaring industri yang memiliki visi serupa.

Pada hari pertama, ICFA berkesempatan mengisi talkshow bertajuk “Cage-Free Eggs for Sustainability: Success Stories from HoReCa and Cage-Free Egg Producer”. Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber dari peternak, restoran, dan perhotelan, masing-masing berbagi pengalaman nyata dalam mengadopsi telur cage-free. Heru Wijaya dari Telur Ayam Bahagia, yang juga merupakan anggota ICFA, membagikan kisah bagaimana sebuah peternakan lokal mampu menjadi pionir free-range bersertifikasi internasional di Indonesia, dibarengi dengan berbagai inovasi menarik yang ditawarkan, seperti branding telur fungsional yang membantu mengatasi kasus stunting di Yogyakarta, dan inisiasi One Day One Tree sebagai kontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Dari sisi restoran, Prasetyastuti Puspowardoyo dari Yabbiekayu menuturkan perjalanan mereka dalam sourcing telur cage-free dan bagaimana komunikasi yang tepat dapat mengedukasi konsumen. Sementara itu, perspektif perhotelan diwakili oleh Winda Sukma dari Garrya Bianti yang menceritakan inisiatif Eggcellent Future, sebuah program yang memadukan penggunaan telur cage-free dengan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di sekitar hotel. Melalui sesi ini, peserta mendapatkan inspirasi langsung mengenai motivasi, tantangan, sekaligus manfaat nyata yang dirasakan berbagai sektor dalam menggunakan telur cage-free. Diskusi ini menegaskan bahwa transisi menuju sistem pangan yang lebih sehat, etis, dan berkelanjutan bukan hanya memungkinkan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi bisnis, konsumen, dan komunitas.

Share the Post:
Facebook
LinkedIn
WhatsApp
X
Telegram

Artikel Terkait